Jumat, 02 Desember 2011

HIKMAH TERSEMBUNYI DI BALIK TINJAUAN PARTISIPATIF

Review/tinjauan partisipatif sebenarnya bukanlah sebuah kegiatan yang luar biasa di PNPM-MP, karena kegiatan seperti ini hampir setiap tahun di lakukan di seluruh desa penerima program PNPM, karena hal ini sudah merupakan siklus yang harus selalu di lakukan.

Namun sesuatu yang biasa akan terlihat luar biasa ketika apa yang dilakukannya ternyata berbeda dengan yang lainnya, apalagi sesuatu itu adalah hal yang baik. Yang coba kita angkat kali ini adalah kegiatan review partisipatif di Desa Kedungsari Mulyo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Lalu apa yang menarik dari review partisipatif sehingga harus menjadi bahan tulisan di best practice kali ini ? Ada bebeapa hal yang menarik dan hampir tidak terjadi di desa lain di Kecamatan Welahan selama kegiatan review partisipatif tahun ini.

Pada akhir Juni 2011 sampai awal Agustus 2011, kami Tim-9 yang mendampingi 9 Desa antara lain Ketilengsingolelo, Gedangan, Kedungsari Mulyo, Bugo, Gidangelo, Kendeng Sidialit, Guwosobokerto, Karanganyar, dan Ujung Pandan, telah melaksanakan kegiatan siklus Tahun V dari program PNPM-MP di Kecamatan Welahan. Dari 9 Desa yang kami damping ada 1 Desa yang paling berkesan dalam melaksanakan kegiatan review partisipatif kali ini, yaitu Desa Kedungsari Mulyo.

Mengapa kegiatan review partisipatif di Desa Kedungsari Mulyo menjadi istimewa ? Karena dari 9 Desa di Kecamatan Welahan, hanya Desa Kedungsari Mulyo saja yang di hadiri oleh Petinggi dan kegiatan review dikuti dari awal sampai akhir, dan juga hanya BKM di Kedungsari Mulyo saja yang seluruh anggotanya baik laki-laki ataupun perempuan berseragam Batik dengan warna dan corak yang sama. Walaupun dari 25 yang hadir, hanya 4 perempuan yang terlibati, namun keterlibatan perempuan di Desa Kedungsar Mulyo ini ternyata paling banyak di banding 8 Desa lainnya.

Sebenarnya tidak ada hal yang luarbiasa dan istimewa dari peristiwa tersebut diatas, tapi kehadiran Petinggi Desa yang mengikuti kegiatan review dari awal hingga usai sungguh merupakan bentuk perhatian yang luar biasa akan keberadaan program PNPM-MP di Desanya, dan juga dengan seragam batik yang warna dan coraknya sama yang di kenakan seluruh anggota BKM adalah bentuk dari kebanggaannya sebagai relawan dan juga bentuk dari cara mereka menghargai diri sendiri sebagai anggota masyarakat yang di percaya melaksanakan program PNPM-MP di Desanya.

Bukan maksud kami untuk membanding-bandingkan dengan Desa yang lainnya, tapi sungguh tidak bijaksana juga apabila kita tidak mengapresiasi Desa dampingan kami yang benar-benar tampil beda dan bisa menunjukkan kebanggaan dan kebersamaanya dalam kegiatan review partisipatif kali ini, karena hal itu juga menjadi cerminan kebersamaan dan kekompakan dalam melaksanaan program PNPM-MP di desanya.

Sekali lagi tulisan ini mencoba mengangkat suatu hal yang sebenarnya biasa tapi tenyata menjadi luar biasa ketika yang lain tidak bisa melakukannya.
( Teguh Supriyanto, SSos- Faskel CD Tim 9 Jepara )

2 komentar:

ALHAMDULILLAH, ,SYUKRON KATSIR ATAS SANJUNGANYA
kalau sekiraNya Demikian sungguh senangNya saya mendapat pujian yg jarang sebelumnya tiada pernah aku dengar..saya mewakili desa kedung sari mulyo yg jelas turut bahagia..
Terima kasih.

Seragam batik tersebut pengadaannya menggunakan dana dari mana?

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More