Pelatihan Motivasional untuk BKM, Relawan, Up-UP dan Perangkat Desa/Kelurahan

Sambutan Pelatihan Motivasional oleh Bupati Jepara

Pelaksanaan Kegiatan Fisik

Salah satu kegiatan fisik PNPM MP Kabupaten Jepara yaitu Pembangunan Jalan Rabat Beton

Monitoring dan Evaluasi dari Pemda Kab Jepara

Kunjungan ke lapangan untuk melihat hasil kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Jepara

Kegiatan Sosial

Pelatihan Tata Boga yang difasilitasi oleh PNPM MP Kabupaten Jepara

Kunjungan Bupati Jepara

Kunjungan Bupati Jepara ke salah satu desa pelaksana kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

Senin, 19 Desember 2011

Uji Petik KMW 5 Jateng ke Jepara

Hari jum’at 25 November 2011, uji petik dilakukan oleh KMW yang dilakukan oleh pak Elis (TA monev) ibu Eri (Yunior Asmandat KMW jateng) dan pak Tris (assisten TA infra) dikelurahan Karangkebagusan BKM Adil Jujur Sejahtera, kelurahan Potroyudan BKM Rahayu dan kelurahan Bulu BKM Bina Mulya Utama Kec.Jepara Kab. Jepara.

Uji petik dilakukan kaitannya dengan melihat kendala dan tingkat perkembangan BKM sebagai study banding yang ditujukan kepada BKM, KSM, maupun UP-UP dengan pelaksanaan siklus masyarakat, kaitannya dengan proposal kegiatan dan LPJnya, Pelaksanaan kegiatan BLM baik kualitas bangunan untuk kegiatan lingkungan, volume yang sesuai dengan rencana, prasasti untuk identitas.

Sedikit tanya jawab kepada BKM mengenai kegiatan siklus mampu dijawab dengan baik dan benar hanya saja ada kekurangan yaitu prasasti pada hasil kegiatan lingkungan tidak ada, dokument-dokument belum dibuat dengan baik (siklus, PJM, PS2), memang perlu adanya uji petik seperti ini untuk koreksi dan evaluasi agar kedepan lebih baik, data terarsip dengan baik lebih-lebih PJM pronangkis dapat dimitrakan dichannelingkan dengan pihak swasta, pemda, atau dinas-dinas terkait, PJM layak jual program-program mampu difasilitasi, direalisasikan dengan adanya channeling, semua itu butuh proses dan kerelawanan masyarakat untuk menyajikan data secara apik, detail, akurat, terpercaya, penyajian yang bagus dan mampu menarik pembaca untuk turut serta membantu merealisasikan program-program yang ada khususnya PJM pronangkis.

Pengaruh besar akan baik tidaknya BKM juga bergantung dengan BKMnya jika BKM kurang aktif juga akan mempengaruhi semuanya, keaktifan anggota BKM sangat membawa pengaruh penting, kebijakan yang diambil kebijakan yang pro-poor (memihak masyarakat miskin), memonitoring, mengevaluasi, sebagai motor penggerak masyarakat/relawan, memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang ada, ini yang terkadang kurang dipahami oleh BKM atau dipahami tetapi dilanggar karena kendala yang dihadapi ditingkat masyarakat “teori tidak sama dengan prakteknya” benturan dengan pemahaman masyarakat, terkadang datang dipertemuaan mendengarkan setelah itu lupa, siap melakukan kegiatan setelah itu tidak ada tindak lanjut, banyak melakukan pertemuan akan menghabiskan dana untuk jamuan, itulah asumsi-asumsi yang ada dan banyak sekali problem yang ada di BKM.

Ada satu koreksi dari KMW yang disampaikan kaitannya dengan sistem yang tidak jalan yaitu UP-UP dan BKM yang tidak bekerja dengan baik, perlu disadari oleh semua mereka adalah relawan yang ekonominya menengah kebawah dan waktu tersita untuk mencari nafkah untuk keluarga, sementara yang menengah keatas mereka jarang terjun dalam kegiatan ke-BKM-an, betapa susahnya BKM untuk menggerakkan dirinya sendiri maupun UP-UP dan KSM, lebih-lebih KSM ekonomi yang macet, perlu diingat semboyan dari PNPM “Bersama Kita Bisa !”

Oleh : Lilis Suryani, A.Md (faskel CD tim 4 Kab.Jepara, Nov 2011)


Rabu, 07 Desember 2011

Ternak Ayam dapat Sejahterakan Masyarakat

Kegiatan sosial yang diselenggaraka Oleh KSM Harko Desa Jambu Timur Kecamatan Mlonggo kabupaten jepara dibawah B K M Jati Mas , itu merupakan contoh keinginan kuat masyarakat desa tersebut untuk berkeinginan maju, demi memperbaiki perekonomian warga setempat.

KSM Harko adalah KSM yang melihat lemahnya ekonomi masyarakat disekitarnya, yang dimungkinkan sulit untuk maju, serta terpuruk dengan kemiskinan, sulitnya mata pencaharian, yang berimbas pada taraf hidup yang serba kekurangan. Melihat kondisi tersebut, munculah keinginan warga untuk maju dengan adanya ketrampilan yang mereka pelajari. Kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh KSM Harko adalah kegiatan Pelatihan Ternak Ayam potong, yang diselenggarakan pada pertengahan bulan maret 2011 ini, diikuti oleh beberapa pemudi desa Jambu Timur dan diikuti juga oleh ibu-ibu rumah tangga.

Praktek langsung kelapangan atau lokasi kerja merupakan salah satu materi yang harus dilaksanakan untuk kegiatan pelatihan peternakan ayam potong oleh KSM Harko desa Jambu Timur.Kegiatan social berupa pelatihan peternakan ayam potong yang dilakukan oleh KSM Harko desa Jambu Timur bekerja sama dengan dinas pertanian peternakan kabupaten jepara .

Berdasarkan pengamatan tenaga penyuluh dari dinas pertanian dan peternakan kabupaten jepara Ir. Arief Efendi desa jambu Timur sangat potensial sekali untuk lahan pengembangan peternakan unggas, kegiatan pelatihan ini diharapkan ditindak lanjuti sehingga dalam jangka panjang bias mengangkat perekonmian warga desa Jambu Timur

Tujuan diadakannya kegiatan tersebut, yang nantinya berguna bagi masyarakat setempat, untuk menaikkan derajat ekonomi masyarakat.Tujuan lain yang palig utama adalah membangun lapangan pekerjaan bagi mereka yang berpendidikan rendah dan tidak bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, juga ekonomi yang minim, Sehingga kegiatan tersebut akan menjadikan mereka sejahtera dan memupuk suatu masyarakat yang maju.

Anna (Team2-2011)

Jumat, 02 Desember 2011

HIKMAH TERSEMBUNYI DI BALIK TINJAUAN PARTISIPATIF

Review/tinjauan partisipatif sebenarnya bukanlah sebuah kegiatan yang luar biasa di PNPM-MP, karena kegiatan seperti ini hampir setiap tahun di lakukan di seluruh desa penerima program PNPM, karena hal ini sudah merupakan siklus yang harus selalu di lakukan.

Namun sesuatu yang biasa akan terlihat luar biasa ketika apa yang dilakukannya ternyata berbeda dengan yang lainnya, apalagi sesuatu itu adalah hal yang baik. Yang coba kita angkat kali ini adalah kegiatan review partisipatif di Desa Kedungsari Mulyo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara. Lalu apa yang menarik dari review partisipatif sehingga harus menjadi bahan tulisan di best practice kali ini ? Ada bebeapa hal yang menarik dan hampir tidak terjadi di desa lain di Kecamatan Welahan selama kegiatan review partisipatif tahun ini.

Pada akhir Juni 2011 sampai awal Agustus 2011, kami Tim-9 yang mendampingi 9 Desa antara lain Ketilengsingolelo, Gedangan, Kedungsari Mulyo, Bugo, Gidangelo, Kendeng Sidialit, Guwosobokerto, Karanganyar, dan Ujung Pandan, telah melaksanakan kegiatan siklus Tahun V dari program PNPM-MP di Kecamatan Welahan. Dari 9 Desa yang kami damping ada 1 Desa yang paling berkesan dalam melaksanakan kegiatan review partisipatif kali ini, yaitu Desa Kedungsari Mulyo.

Mengapa kegiatan review partisipatif di Desa Kedungsari Mulyo menjadi istimewa ? Karena dari 9 Desa di Kecamatan Welahan, hanya Desa Kedungsari Mulyo saja yang di hadiri oleh Petinggi dan kegiatan review dikuti dari awal sampai akhir, dan juga hanya BKM di Kedungsari Mulyo saja yang seluruh anggotanya baik laki-laki ataupun perempuan berseragam Batik dengan warna dan corak yang sama. Walaupun dari 25 yang hadir, hanya 4 perempuan yang terlibati, namun keterlibatan perempuan di Desa Kedungsar Mulyo ini ternyata paling banyak di banding 8 Desa lainnya.

Sebenarnya tidak ada hal yang luarbiasa dan istimewa dari peristiwa tersebut diatas, tapi kehadiran Petinggi Desa yang mengikuti kegiatan review dari awal hingga usai sungguh merupakan bentuk perhatian yang luar biasa akan keberadaan program PNPM-MP di Desanya, dan juga dengan seragam batik yang warna dan coraknya sama yang di kenakan seluruh anggota BKM adalah bentuk dari kebanggaannya sebagai relawan dan juga bentuk dari cara mereka menghargai diri sendiri sebagai anggota masyarakat yang di percaya melaksanakan program PNPM-MP di Desanya.

Bukan maksud kami untuk membanding-bandingkan dengan Desa yang lainnya, tapi sungguh tidak bijaksana juga apabila kita tidak mengapresiasi Desa dampingan kami yang benar-benar tampil beda dan bisa menunjukkan kebanggaan dan kebersamaanya dalam kegiatan review partisipatif kali ini, karena hal itu juga menjadi cerminan kebersamaan dan kekompakan dalam melaksanaan program PNPM-MP di desanya.

Sekali lagi tulisan ini mencoba mengangkat suatu hal yang sebenarnya biasa tapi tenyata menjadi luar biasa ketika yang lain tidak bisa melakukannya.
( Teguh Supriyanto, SSos- Faskel CD Tim 9 Jepara )

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More