Selasa, 10 Desember 2013

MENUJU KELAYAKAN HIDUP DENGAN SANGKAR BURUNG

 MENUJU KELAYAKAN HIDUP DENGAN SANGKAR BURUNG



Kusmianto adalah salah satu pengrajin sangkar burung di desa suwawal Timur, beliau selama ini memproduksi 7 sangkar burung tiap minggu nya. Permintaan pasar sangkar burung semakin hari semakin meningkat dan dia tidak mampu memenuhi permintaan pasar yang begitu banyak tersebut. Berawal dari siklus PNPM di masyarakat dengan adanya BKM Mandiri yang baru, dia mencoba berkonsultasi atau sharing terhadap masalah yang dia hadapi tentang sangkar burung. Kusmianto adalah ketua RT yang aktif dalam kegiatan yang diadakan oleh BKM. Setelah usulan tertuang dalam Perencanaan Jangka Menengah (PJM) BKM Mandiri maka untuk mengurangi tingkat pengangguran di desa Suwawal Timur maka diadakanlah Pelatihan Sangkar Burung yang di danai dari BLM Tahap I tahun 2013. BKM mengutus Unit Pengelola Sosial (UPS)  nya Abdul Munif untuk menangani kegiatan tersebut.

Terbentuklah KSM Fadlu Robbi dengan ketua M. Ulil Albab dan pelatihan diadakan tanggal 6 September s/d 24 September 2013 di desa Suwawal Timur. Setelah pelatihan yang diikuti oleh 15 orang, harapan Kusmianto terwujud sekarang produksi sangkar burung bisa meningkat tiap minggu bisa memproduksi 15 – 20 sangkar burung. Tiap sangkar burung di hargai Rp. 65.000,- – Rp. 70.000,- maka hasil yang di dapat dari KSM bisa mencapai Rp. 1.400.000,-. Dari 15 orang penerima manfaat, sekarang sudah berkembang menjadi lebih banyak lagi, hal ini di karena kan beberapa penerima manfaat membuka usaha nya sendiri di rumah nya masing-masing dengan memiliki kelompok usaha nya sendiri-sendiri. 

Hasil produksi dari beberapa kelompok tersebut tetap di kelola oleh KSM Fadlu Robbi sebagai induk kelompok usaha sangkar burung. Saat ini produksi per minggu sangkar burung lebih banyak lagi karena  permintaan pasar yang semakin tinggi.
Dengan meningkatnya produksi sangkar burung dan tingginya permintaan pasar, hal ini menimbulkan permasalahan baru di tingkat KSM, yaitu sulit nya mendapatkan lidi buat sangkar burung dan kalaupun ada itu harga nya mahal bisa mencapai Rp. 80.000 – Rp. 90.000 per ikat nya. Dengan tingginya harga lidi ini, KSM kesulitan untuk menekan harga sangkar burung sedangkan harga per sangkar nya tidak bisa naik lagi. BKM melalui UPS nya mencoba memecahkan pemasalahan KSM tersebut dan akhirnya Abdul Munif sebagai UPS bisa mendatangkan lidi dari KarangAnyar Solo dengan harga Rp. 60.000 per ikat sehingga produksi sangkar burung bisa terus berlanjut.

KSM Fadlu Robbi semakin mengembangkan kelompoknya dengan membuat kelompok-kelompok baru pengrajin sangkar burung, mereka mencoba memanfaatkan kegiatan ekonomi bergulir dari BLM Tahap II tahun 2013 melalui BKM Mandiri untuk membiayai kelompok usaha baru yang di bentuk nya. Sampai saat ini produksi sangkar burung meningkat drastis karena tinggi nya permintaan pasar akan sangkar burung. Harapan KSM Fadlu Robbi kedepan adalah menjadikan Desa Suwawal Timur menjadi sentra produksi sangkar burung di Jepara dalam mendukung kawasan pertanian terpadu dari progam Neighbour Development (ND) PLPBK.

Kusmianto sekarang bisa tersenyum lebar, harapan nya untuk mengurangi pengangguran di lingkungan RT nya bisa terwujud, saat ini di lingkungan nya sudah tidak ada anak muda yang berkelompok di pinggir jalan tanpa aktifitas. Aktifitas anak muda sekarang ada di 1 rumah yaitu KSM FADLU ROBBI





Penulis:
Fajar Sigit Prabowo, SPt
Community Development Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat  Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)
TIM 01 Jepara

4 komentar:

I hope this KSM can be sustainable

Wah, salut banget. Generasi muda saat ini memang perlu dilatih secara mandiri agar kelak menjadi enterpreneur2 sukses.

Salut
saya juga salut sama PNPM Jepara :)

Sukses PNPM jepara, knapa kok jauh2 ke solo cari ruji sangkarnya? D juwana ada.... " mjm bamboo" HP 085225842842 Ruji full mesin lebih halus tentunya,Harga Kompetitif binaan dari PNPM-MP Karya Mandiri GenengMulyo,Juwana

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More