Pelatihan Motivasional untuk BKM, Relawan, Up-UP dan Perangkat Desa/Kelurahan

Sambutan Pelatihan Motivasional oleh Bupati Jepara

Pelaksanaan Kegiatan Fisik

Salah satu kegiatan fisik PNPM MP Kabupaten Jepara yaitu Pembangunan Jalan Rabat Beton

Monitoring dan Evaluasi dari Pemda Kab Jepara

Kunjungan ke lapangan untuk melihat hasil kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Jepara

Kegiatan Sosial

Pelatihan Tata Boga yang difasilitasi oleh PNPM MP Kabupaten Jepara

Kunjungan Bupati Jepara

Kunjungan Bupati Jepara ke salah satu desa pelaksana kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

Rabu, 28 September 2011

Rapatkan Barisan Menuju yang Terdepan

Dengan selesainya tahap perencanaan, kegiatan PLPBK BKM Datuk Putra Mandiri Batukali memasuki tahap pemasaran dan pelaksanaan pembangunan. Kawasan prioritas telah dimulai pembangunannya sejak bulan Juli 2011 yang lalu. Setelah terbentuknya KSM – KSM pembangunan, Faskel bekerja sama dengan BKM dan TIPP Desa Batukali melakukan coaching atau penjelasan kepada KSM dan tukang sekaligus pekerja mengenai petunjuk teknis dan administrative mengenai pekerjaan fisik dari kawasan prioritas tersebut nantiya.

Rapatkan Barisan dengan Koordinasi
Seiring dengan berjalannya pembangunan fisik tersebut, dalam rangka merapatkan barisan untuk memperoleh hasil maksimal yang diharapkan, koordinasi antar BKM, TIPP, KSM, dan faskel pun dilakukan untuk evaluasi segala kegiatan serta menetukan strategi – strategi yang nantinya dibutuhkan. Untuk koordinasi resmi , dilakukan seminggu sekali secara bergiliran di rumah anggota BKM, KSM maupun TIPP Desa Batukali. Dalam forum resmi ini, dibahas mengenai kendala atau masalah yang dihadapi oleh peserta dalam proses pembangunan itu sendiri. Dengan pemikiran bersama serta masukan dari peserta maka banyak masalah yang bisa terselesaikan , sekaligus BKM, KSM, maupun TIPP mempunyai strategi – strategi terbaik dalam menghadapi permasalah yang ada, maupun antisipasi permasalah yang datang. Selain itu koordinasi di lapangan juga sering dilakukan di lapangan sekaligus untuk pengecekan langsung kondisi di lapangannya.

Beberapa permasalahan yang selesaikan berkat koordinasi yang solid ini diantaranya yaitu, ketika KSM mengalami permasalahan kelangkaan pasokan semen di pasaran yang diikuti dengan tingginya harga semen, pasokan batu bata dengan harga yang rendah dengan kualitas yang baik , serta sulitnya mencari sumber daya tukang untuk kegiatan fisik. Permasalahan tersebut bisa diatasi secara cepat oleh foruim KSM , BKM serta TIPP tersebut.

Dari koordinasi rutin tersebut, akhirnya bisa diketahui KSM mempunyai permasalahan mengenai sumberdaya manusia untuk sekretaris dan bendaharanya yang belum paham benar mengenai pembukuan, dan administrasi kas yang benar dan sesuai standar. Untuk permasalahan tersebut dapat diselesaikan melalui pelatihan singkat mengenai pembukuan dan administrasi oleh tim faskel tim 7 yang UP, dan terdiri dari faskel MK, faskel Infra.

Maju Terus Pantang Mundur
Berbagai permasalahan di atas adalah sebagian contoh dari permasalah yang bisa terselesaikan melalui koordinasi solid yang dilakukan yang selalui rutin dilakukan seminggu sekali antar BKM, KSM, TIPP dan faskel. Meski banyak permasalahan ataupun tantangan yang datang, tapi forum tersebut selalu tidak gentar menghadapinya. Kegigihan yang ditunjukkan dalam menyelesaikan permasalah yang ada merupakan bukti bahwa BKM Datuk Putra Mandiri layak untuk mewujudkan mimpi dan harapak mereka melalui program PLPBK. Dengan hubungan yang sangat kuat dan kompak tersebut, BKM Datuk Putra Mandiri yakin dan mantap untuk segera menyelesaikan pembangunan fisik untuk kawasan prioritas seesuai dengan jadwal yang direncanakan dan hasil maksimal tentunya.
Semboyan Maju terus pantang mundur, rapatkan barisan menjadi yang terdepan selalu melekat dalam diri para BKM, KSM, dan TIPP Ds. Batukali. Semangat… (Eri N, F.UP Jepara)

Sumber: PLPBK Jepara


Minggu, 25 September 2011

Gurihnya Kacang Oven Jepara ala Pak Subhan

Kacang oven Jepara merupakan salah satu makanan khas ringan di kabupaten yang terkenal dengan sebutan “kota ukir” atau meubel, dan biasanya dijadikan sebagai camilan atau buah tangan/oleh-oleh untuk saudara yang berada di luar kota Jepara. Banyak sekali wirausaha yang tertarik untuk menggeluti usaha pembuatan kacang tersebut termasuk salah satu diantaranya adalah Bapak Subkhan yang tinggal di RT 1 RW IV Kelurahan Saripan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara. Lelaki yang tinggal bersama adik perempuannya ini merupakan generasi kedua yang melanjutkan usaha orang tuanya ( Ibu Rosidah ) yang sudah dikelola sejak hampir 40 tahun dan baru dilanjutkan oleh Bpk Subkhan sekitar 5 atau 6 tahun yang lalu setelah ibunya meninggal dunia.

Sebelumnya usahanya mengalami kelesuan karena imbas dari kebijakan pemerintah yang kurang mendukung usaha home industry. Meskipun demikian P Subkhan bertekad untuk tetap mempertahankan usaha orangtuanya apalagi kemudian setelah mendapatkan pinjaman dari PNPM_MP untuk kegiatan ekonomi bergulir. Dengan masuk menjadi anggota KSM Jenggala 5 yang beralamat di RT 2 RW IV dan diketuai oleh Sdra Ony sejak tgl 23 Feb 3011 dengan total pinjaman Rp. 5.800.000, dan karena P Subkhan sendiri merupakan peminjam baru maka P Subkhan mendapatkan pinjaman sebesar Rp. 500.000. Meskipun besarnya tidak seberapa tetapi cukup membantu untuk membeli tambahan bahan baku. Bahan baku diperoleh dari penyetor di Kecamatan Tahunan dan Batealit. Jenis bahan baku kacang oven ada 2 yaitu pake mesin dan kupasan tangan. Yang digunakan oleh Bpk Subkhan adalah yang kupasan tangan karena menurutnya untuk yang mesin tingkat kerusakannya lebih besar yaitu biasanya berupa kacang kepencet sehingga kacangnya tidak bisa utuh. Rata-rata produksi perbulan dalam keadan sepi pembeli sekitar 50 kg dan dalam keadan rame pembeli seperti pada waktu lebaran kemarin produksi bisa mencapai 300 kg. Dari 50 kg, pendapatan kotor yang diperoleh sekitar Rp 1,5 – Rp 1,8 juta sedangkan pendapatan bersihnya hanya sekitar 10%nya. Tidak banyak memang karena penjualannya bersifat menunggu konsumen di rumah. Hal ini disebabkan harga yang dipatok belum mampu untuk bersaing dengan produksi dari pihak lain.

Karena dengan uang Rp 500.000,- pada saat sekarang ini sangat kurang untuk bisa mengembangkan usaha maka harapan dari P Subkhan dan mewakili KSM yang lain adalah diberikannya pinjaman kepada peminjam pertama minimal Rp 1.000.000,- . Sebuah harapan yang wajar karena untuk saat sekarang uang Rp 500.000,- memang cukup sulit untuk bisa mengembangkan usaha karena semuanya sudah serba mahal…….Begitu harapan yang disampaikan Bpk Subkhan kepada penulis.
(Siti Noor F- FE Tim 3 PNPM MP Jepara)

Senin, 12 September 2011

Bangkitnya UPK Desa Sinanggul Setelah Mati Suri

Desa Sinanggul yang terletak di Kec. Mlonggo terbentang diantara Jalan Jepara – Bangsri merupakan desa yang pernah mendapat bantuan dari P2KP tahun 2003. Dalam perjalanannya di tahun awal, BKM Mandiri yang notabenya BKM di desa Sinanggul selalu berpedoman dari visi dan misi BKM. Mengentaskan kemiskinan yang terjadi di desa Sinanggul sehingga diharapkan dapat mengubah pola pikir masyarakat dari tidak berdaya menjadi berdaya.

Namun setelah bertahun – tahun berjalan terjadi pergolakan di dalam lembaga BKM yang mengakibatkan menurunnya kinerja BKM berserta UP – UP yang ada. Maka ketika dari pemerintah pusat menurunkan Dana BLM kembali pada tahun 2009, masyarakat dapat melakukan perubahan dalam perputaran perekonomian di desa.

Sosialisasi pinjaman bergulir yang baru

Setelah melakukan identifikasi yang cukup panjang dapat terdeteksi beberapa permasalahan yang ada di desa termasuk kemacetan pinjaman ekonomi bergulir yang teryata hampr semua macet. Maka dari itu setelah terbentuk pengurus UPK yang baru, diharapakan dapat mengubah kesadaran masyarakat kea rah lebih positif.


Ada beberapa hal yang membuat semua KSM macet, antara lain =
1. Adanya mosi ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah setelah era reformasi.
2. Uknum dari lembaga BKM yang mencari keuntungan pribadi.
3. Terlalu lemahnya prosedur pinjaman bergulir
4. Masyarakat menganggap dana BLM itu hibah (dalam arti sempit) bukan dana stimulant.

Maka dengan formasi UPK yang baru pinjaman bergulir lebih diperketat. Antara lain peminjam harus masuk daftar PS -2 dan tidak ada lagi peminjam secara personal. Semua peminjam harus memenuhi prosedur yang ada di PNPM. Hasilnya dalam beberapa kali sosialisai tentang pinjaman bergulir diterima masyarakat dengan baik.

Pencairan KSM ekolir
Setelah UPK bangkit dari tidur panjangnya, tampak adanya perubahan pola pikir masyarakat desa Sinanggul mengenai dana BLM dan Kronologi Pinjaman Bergulir. Diharapkan dengan pendampingan fasilitator dapat menjunjung tinggi nilai – nilai luhur yang ada di masyarakat desa Sinanggul sehingga mengubah masyarakat dari yang belum berdaya menjadi berdaya. Kebangkitan UPK BKM Mandiri merupakan salah satu harapan warga Sinanggul untuk melapis perekonomian rumah tangga mereka yang kekurangan. karena manusia ditakdirkan sebagai mahkluk sosial.
(Okis Tirta, FE Tim 2 PNPM MP Jepara)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More