Pelatihan Motivasional untuk BKM, Relawan, Up-UP dan Perangkat Desa/Kelurahan

Sambutan Pelatihan Motivasional oleh Bupati Jepara

Pelaksanaan Kegiatan Fisik

Salah satu kegiatan fisik PNPM MP Kabupaten Jepara yaitu Pembangunan Jalan Rabat Beton

Monitoring dan Evaluasi dari Pemda Kab Jepara

Kunjungan ke lapangan untuk melihat hasil kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan di Kabupaten Jepara

Kegiatan Sosial

Pelatihan Tata Boga yang difasilitasi oleh PNPM MP Kabupaten Jepara

Kunjungan Bupati Jepara

Kunjungan Bupati Jepara ke salah satu desa pelaksana kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan

Selasa, 26 Juli 2011

Pengaspalan Jalan Kuwasen


Pada awalnya, jalan ini hanyalah jalan tanah biasa, dengan kondisi tanjaan cukup tajam yang kalo hujan becek dan sering banjir sehingga sangat membuat warga bosan dan resah. Jalan itu hanya bisa dilalui wargaga sekitar saja.Padahal jalan itu bisa digunakan sebagai jalan lintas yang cepat. Kondisi seperti ini mendorong keinginan warga untuk membangun jalan yang bisa dilalui pejalan kaki, sepeda motor maupun mobil — yang tidak becek dan banjir yang.


Warga Kuwasen RT 03 RW 01kemudian menabung cukup lama dan Menebang pohon jati disekitarnya untuk dijul sebagai uang sebagai bentuk swadana, melalui mekanisme paguyuban warga. Suatu saat dana yang terkumpul jumlahnya cukup memadai, namun kegiatan pembangunan jalan tidak kunjung dimulai lantaran kesibukan warga. Pada kondisi ini sesungguhnya yang terjadi adalah “tidak adanya mekanisme inisiasi”, suatu mekanisme yang merubah niat menjadi tindakan.

Itu semua berubah dengan hadirnya program PNPM-MP di desa Kuwasen — juga di Jepara. PNPM-MP sungguh menjadi pemicu bagi kebangkitan serempak di kedua sisi Rt 03 Dan 04 yang menjadi batas kedua Rt itu. Mengapa ini bisa terjadi? Karena kaidah keproyekan yang memiliki batas waktu, target capaian, persyaratan teknis, telah menjadi cambuk bagi bergulirnya proses pekerjaan secara terstruktur dengan melibatkan sumberdaya dan sumberdana yang sudah ada.

Hal itu pula yang bisa menjelaskan bagaimana kontribusi bantuan langsung masyarakat (BLM) PNPM-MP yang sebesar Rp 9 juta dapat menghimpun swadaya hampir 45%

Bulan Juli 2011 pembangunan jalan mulai dilaksanakan dengan diawali rembug warga setempat untuk menyepakati teknis pelaksanaan maupun kebutuhan lainnya. Karena lokasi berada di Pojok desa yang berbeda maka disepakati dibentuk panitia pelaksana terdiri dari Warga RT 03, tokoh masyarakat, dan khalayak warga. Para ibu, kaum perempuan, termasuk gadis-gadis remaja dan juga anak2 kecil, yang piawai dalam urusan masak-memasak, terlibat sejak awal kegiatan — bahkan sebelum pekerjaan utama dimulai. Mereka mengurusi terutama konsumsi dan administrasi keuangan.

Pada pelaksanaannya disepakati bahwa setiap sisi Jalan, masing-masing, diharuskan juga untuk menyediakan atau membangun ruas jalan menuju lokasi. Demikian juga Pembersihan di kedua sisi dibangun oleh masyarakat dari masing-masing sisi. Setelah Dibersihkan siap, pembangunan badan jalan dilakukan secara bersamaan.
(Hasyim Asyari, Fastek Tim 9 PNPM MP Jepara)

Rabu, 20 Juli 2011

MESKI TERLAMBAT.....


Perjalanan kegiatan siklus PLP-BK yang begitu panjang sempat membuat semangat relawan Desa Suwawal Timur mulai kendor. Bukan hanya relawan saja, tetapi beberapa anggota BKM, TIPP dan Pemdes sendiripun mengalami kejenuhan. Penyusunan dokumen perencanaan yang memakan waktu cukup lama karena rencana hanya membutuhkan waktu 6 bulan, tetapi kenyataanya memakan waktu satu tahun lebih. Terlalu lamanya perencanaan inilah yang menyebabkan kejenuhan di masyarakat, dikarenakan produk yang dihasilkan belum bisa dirasakan langsung oleh mereka. Masyarakat baru bisa merasakan keterlibatanya dalam musyawarah, rembug-rembug, tetapi belum sampai pada implementasi fisik.

Keterlambatan dari perencanaan ini bukan adanya permasalahan di Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif (TAPP), tetapi justru terletak pada masyarakat itu sendiri yang kurang greget ketika diajak untuk berdiskusi merencanakan kampung impiannya, merencanakan kawasan prioritasnya. Kenapa bisa terjadi....? jawabanya karena semua bersifat keRELAWANan. Imbas dari itu semua adalah minimnya pertemuan didalam kegiatan PLPBK khususnya dalam perencanaan partisipatif ini.

Tidak berhenti di situ saja, proses pembentukan Tim Pemasaran (TP) dan Tim Pelaksana Program (TPP) juga lama sekali pembentukanya. Entah karena kesibukan dari para pemangku pemerintahan atau karena memang ada beberapa kepentingan yang membuat rencana pembentukan TP dan TPP yang sudah tersusun melalui rembug mulai dari Tim Faskel, BKM dan Pemdes selalu mengalami penundaan.

Titik terang itu AKHIRNYA datang juga,,,,
Hari senin tanggal 18 Juli 2011 pembentukan TP dan TPP terealisasi juga. Melalui undangan dari Pemdes, semua stakeholder yang ada di Desa Suwawal Timur sedianya dihadirkan. Hal ini dikandung maksud agar diperoleh orang-orang yang sangat berkompeten bisa masuk dalam keanggotaan TP maupun TPP. Namun dari 50 lebih undangan yang tersebar, yang bisa hadir hanya 30 orang sesuai daftar hadir yang sudah disiapkan oleh Tim Faskel. Rapat yang diadakan di Balaidesa Suwawal Timur ini, mulai berlangsung dari jam 19.30 sampai dengan jam 23.00 wib. Rapat dipimpin oleh Bapak Fatroni, SAg. Selaku Petinggi Desa Suwawal Timur dan di dampingi BKM, TIPP serta Tim Faskel.

Meski sempat saling tidak mau ditunjuk menjadi anggota TP maupun TPP.....
Kenapa bisa begitu....? jawabanya masih sama, karena semua bersifat keRELAWANan
Melalui pemahaman-pemahaman tentang tupoksi dari TP dan TPP yang diberikan oleh Tim Faskel, akhirnya peserta yang hadir bisa memahami dan mengerti yang akhirnya bersedia menjadi anggota TP dan TPP.

Titik poin dari pertemuan tersebut adalah adanya kesadaran dari masyarakat untuk bisa memahami proses dari PLPBK selama ini, beban berat dari TP dan TPP ke depan mudah-mudahan bisa menjadi ringan karena adanya semangat kebersamaan dari semua lini masyarakat. Bukan hanya anggota TP dan TPP saja yang bertanggungjawab merealisasikan kawasan pertanian terpadu Desa Suwawal Timur, melainkan dukungan dari semua lapisan masyarakat baik secara materiil maupun non materiil inilah yang dapat mengangkat dan mewujudkan cita-cita bersama “mewujudkan desa suwawal timur menuju desa madani dengan pertanian terpadu berbasis teknologi yang berwawasan lingkungan dalam nuansa religius dan berbudaya”. (M Chamidun)

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More